Sabtu, 14 Mei 2016

Makalah Bahan Galian Industri ( Belerang / Sulfur )

BELERANG











OLEH :
KELOMPOK X




PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
KOLAKA
2016






DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................
A.      LATAR BELAKANG.........................................................................................
B.      RUMUSAN MASALAH...................................................................................
C.      TUJUAN........................................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN..................................................................................................
A.      GEOLOGI......................................................................................................
B.      PERTAMBANGAN.........................................................................................
C.      KEGUNAAN DAN SPESIFIKASI........................................................................
D.      SIFAT BELERANG...........................................................................................
E.       PERKEMBANGAN DAN PROSPEK...................................................................
BAB III. PENUTUP ........................................................................................................
A.      KESIMPULAN................................................................................................
B.      SARAN
DAFTAR PUSTAKA












KATA  PENGANTAR

            Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena  berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah BAHAN GALIAN INDUSTRI TENTANG BELERANG” ini dengan baik. Penulis juga sangat berterima kasih kepada Bpk MUSNAJAM S.T, M.Eng  yang telah membimbing saya dalam menyusun makalah.
Tidak ada manusia yang sempurna. saya menyadari masih terdapat banyak kesalahan yang tanpa sengaja dibuat, baik kata maupun tata bahasa di dalam makalah ini. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan dari penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Kolaka, 18 januari, 2016

Penulis,











BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Ekologi biasanya didefinisikan sebagai ilmu tentang interaksi antara organisme - organisme dan lingkungannya. Berbagai ekosistem dihubungkan satu sama lain oleh proses-proses biologi, kimia, dan fisika. Masukan dan buangan energi, gas, bahan kimia anorganik dan organik dapat melewati batasan ekosistem melalui perantara faktor meteorologi seperti angin dan presipitasi, faktor geologi seperti air mengalir dan daya tarik dan faktor biologi seperti gerakan hewan. Jadi, keseluruhan bumi itu sendiri adalah ekosistem, dimana tidak ada bagian yang terisolir dari yang lain. Ekosistem keseluruhannya biasanya disebut biosfer.
Biosfer terdiri dari semua organisme hidup dan lingkungan biosfer membentuk “shell” (kulit), relatif tipis di sekeliling bumi, berjarak hanya beberapa mil di atas dan di bawah permukaan air laut. Kecuali energi, biosfir sudah bisa mencukupi dirinya sendiri, semua persyaratan hidup yang lain seperti air, oksigen, dan hara dipenuhi oleh pemakaian dan daur ulang bahan yang telah ada dalam sistem tersebut.
Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang berupa unsur-unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi dasar makhluk hidup dan tak hidup. Siklus biogeokimia atau siklus organikanorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik.
Semua yang ada di bumi ini baik mahluk hidup maupun benda mati tersusun oleh materi. Materi ini tersusun atas unsure-unsur kimia antara lain karbon (C), Oksigen (O), Nitrogen (N), Hidrogen (H), dan Fosfor (P). Unsur-unsur kimia tersebut atau yang umum disebut materi dimanfaatkan produsen untuk membentuk bahan organik dengan bantuan matahari atau energi yang berasal dari reaksi kimia. Bahan organik yang dihasilkan merupakan sumber energi bagi organisme. Proses makan dan dimakan pada rantai makanan mengakibatkan aliran materi dari mata rantai yang satu ke mata rantai yang lain. Walaupun mahluk hidup dalam satu rantai makanan mati, aliran materi akan tetap berlangsung terus. Karena mahluk yang mati tersebut diurai oleh dekomposer yang akhirnya akan masuk lagi ke rantai makanan berikutnya. Demikian interaksi ini terjadi secara terus menerus sehingga membentuk suatu aliran energi dan daur materi.
Mahluk hidup, terutama tumbuhan ikut mendapat pengaruh yang cukup signifikan dari suplai hara dan energi. Di alam, semua elemen-elemen kimiawi dapat masuk dan keluar dari sistem untuk menjadi mata rantai siklus yang lebih luas dan bersifat global. Namun demikian ada suatu kecenderungan sejumlah elemen beredar secara terus menerus dalam ekosistem dan menciptakan suatu siklus internal. Siklus ini dikenal sebagai siklus biogeokimia karena prosesnya menyangkut perpindahan komponen bukan jasad (geo), ke komponen jasad (bio) dan kebalikannya. Siklus biogeokimia pada akhirnya cenderung mempunyai mekanisme umpan-balik yang dapat mengatur sendiri (self regulating) yang menjaga siklus itu dalam keseimbangan.
Salah satu siklus biogeokimia yakni siklus sulfur. Kita tahu jika sulfur lebih dikenal masyarakat dengan belerang yang terkandung di dalam sumber mata air panas. Di sisi lain, siklus sulfur memiliki peran penting dalam proses aliran energi dan materi yang terjadi di alam. Selain itu, siklus sulfur juga memiliki banyak pengaruh terhadap keberlangsungan kehidupan ekosistem serta keseimbangan dari proses siklus biogekimia itu sendiri.
Berdasarakan hal tersebut kami mencoba memaparkan proses dari siklus sulfur, peran manusia dalam siklus sulfur serta dampak siklus sulfur terhadap keberlangsungan kehidupan makhluk hidup.



B.       Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1.      Apa yang dimaksud dengan sulfur ?
2.      Bagaimana proses terjadinya  siklus sulfur ?
3.      Bagaimana peran manusia dalam siklus sulfur dan hujan asam ?
4.      Bagaimana dampak dari sulfur bagi kehidupan ?
5.      Aapa fungsi sulfur bagi kehidupan ?

C.       Tujuan
     Tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1.      Untuk mengetahui pengertian dari sulfur
2.      Untuk mengetahui proses siklus sulfur
3.      Untuk mengetahui peran manusia dalam siklus sulfur  dan hujan asam
4.      Untuk mengetahui dampak dan manfaat dari siklus sulfur
5.      Untuk mengetahui fungsi sulfur bagi kehidupan



BAB II
                                                                   PEMBAHASAN
A.    GEOLOGI
A.1. mula jadi
Di alam belerang ditemulakan,baik sebagai unsur dalam bentuk kristal belerang (hampir murni) atau lumpur dengan kadar sekitar 40% - 60% maupun sebagai persenyawaan dengan logam lain (golongan sulfida dan garam sulfo),seperti galena (Pbs),spalerit ((Zn,Fe)S),pirit (FeS2),dan lain-lain.
Secara umum,tipe endapan belerang di alam terdiri atas endapan primer dan endapan sekunder. Endapan primer terdiri atas endapan sublimasi,sedimentasi,aliran belerang,dan endapan penggantian (replancement). Sedangkan endapan sekunder terdiri atas endapan penggayaan supergen (hasil oksidasi,reduksi kimia dan bakteri) dan batuan penutup kubah garam (cap rock over salt domes).
Proses sublimasi,sedimentasi dan aliran belerang menghasilkan endapan permukaan;sedangkan endapan penggantian menghasilkan endapan di bawah permukaan bumi yang memerlukan pengeboran untuk eksplorasi.
a.       Endapan primer
·         Endapan sublimasi
Proses sublimasi belerang ini berasal dari gas vulkanik yang di sebut solfatara.endapan ini berdasarkan suhu solfatara dibagi menjadi 2 yaitu :
-          Solfatara dengan suhu 90 – 110oC
Belerang akan melekat pada permukkan batuan di sekitar mulut solfatara atau akan mengisi celah-celah batuan dan menjadi semen.
-          Solfatara dengan suhu 200 – 300oC
Aktifitas solfatara besar dan gas-gas vulkanik mengalir melalui saluran –saluran,kemudian mendingin,meleleh dan terapung dalam cekungan cekungan.

·         Endapan sedimentasi
Sedimentasi belerang terjadi di daerah yang berair.belerang yang  menyumbling akan tengelam dan terapung atau tertimbun sebagai suatu endapan di dasar kawah. Berdasarkan suhu dasar kawah,belerang jenis ini dapat dibagi dua jenis yaitu :
-          Bila suhu dasar kawah lebih renda 1 dari titik cair belerang,maka belerang akan mengendap ke dasar kawah bersamaan dengan lumpur atau debu.
-          Bila suhu dasar kawah lebih tinggi atau sama dengan titik cair belerang,maka belerang akan terkumpul di dasar kawah sebagai cairan.

·         Aliran belerang
Endapan belerang ini bersitrat asam tinggi atau sama dengan titik cair belerang,maka belerang akan terkumpul di dasar kawah sebagai cairan.

·         Endapan penggantian (replacement)
Proses endapan belerang penggatian terjadi karena tersarangnya batuan induk oleh larutan hidrotermal,misalnya pirit atau markasit (FeS2).syarat syarat pengendapan belerang metasomatis adalah :
-          Adanya batuan induk yang serasi,misalnya batuan piroklastik,tufa dan aliran lava atau breksi vulkanik.
-          Adanya struktur patahan,rekahan,kekar,dan lipatan atau batuan sarang sebagai saluran.
-          Adanya kegiatan vulkanisme atau instruksi sebagai sumber hidrotermal.

b.      Endapan sekunder
·         Endapan pengayaan supergen
Alterasi oksidasi dan reduksi kimiawi
Mineral sulfida umumnya sangat peka dan mudah berubah komposisi (toralterasi dan teroksidasi)menjadi sulfat yang sebagian besar larut dalam air.karena itu singkapan vein sulfida biasanya bebas dari mineral sukfidis.misalnya gososn (limonit dan kuarsa)sebagai penutup vein sulfida atau bog iron.syarat pengendapan sulfida supergen adalah :
-          Daerah tropis banyak hujan
-          Batuan sarang,untuk sirkulasi air dan udara
-          Adanya urat-urat sulfida,vein yang diperkaya.
·         Reduksi bakteri
Air yang merembes atau mengalir melalui batuan akan menjadikan reaksi kimia dan menghasilkan garam-garam sulfat.dalam kondisi tertentu (miskin oksigen),garam sulfat biasanya mengandung bakteri-bakteri yang dapat mereduksi garam sulfat menjadi hidrogen sulfida dengan reaksi.
·         Batuan penutup kubah garam (cap rock oversalt domes)
Endapan belerang batuan penutup terdapat di atas kubah – kubah garam,dan biasanya berasosiasi dengan gamping ,gips,atau anhidrit.jenis ini terjadi akibat proses reduksi bakteria dan bahan – bahan gips dan anhidritb dan membentuk sulfida kalsium yang kemudian menjadi kalsium karbonat dan hidrogen sulfida.akhirnya,hidrogen sulfida itu dioksidasi menjadi belerang dan air.
A.2 Mineralogi
·         Sifat fisik belerang adalah :
a.       Kristal belerang berwarna kuning,kuning kegelapan,dan kehitam-hitaman,karena pengaruh unsur pengotornya.
b.      Berat jenis  : 2,05 – 2,09.
c.       Kekerasan : 1,5 – 2,5
d.      Ketahanan : mudah  hancur(britlle)
e.       Pecahan : bentuk concoidal dan tidak rata
f.       Kilap : damar
g.      Rasa : batu ambar
h.      Gores berwarnah putih

·  Sifat belerang lainnya adalah :
a.     Tidak larut dalam air,atau H2SO4.
b.    Tidak lebur 129OC dan titik didhnya 446oC
c.     Mudah larut dalam minyak bumi,minyak tanah dan anilin.
d.    Penghantar panas dan listrik yang buruk

 Pada umumnya, endapan belerang mempunyai hubungan erat dengan kegiatan     gunung berapi. Beberapa pendapat mengenai genesa belerang :

a.       Belerang berasal dari H2S yang merupakan hasil reduksi CaSO4 oleh karbon dan methan. Terbentuknya H2S dapat melalui dua cara, yaitu oksidasi oleh air tanah dan reaksi antara H2S dengan CaSO4.
b.      Belerang dibentuk oleh bakteri de sulpho vibrio de sulfuricans. Prosesnya, sulfat oleh bakteri diubah menjadi sulfite. Selanjutnya sulfit diubah menjadi belerang.
c.       Belerang terdapat pada gypsum yang diendapkan langsung dari poly sulfite.
d.      Cebakan belerang ditemukan sebagai hasil sublimasi solfatara atau fumarola yang merupakan hasil dari aktivitas gunung berapi.
Kristal belerang berdasarkan pengamatan dengan mata menunjukan kenampakan berwarna kuning dengan kekerasan berkisar antara 1,5-2,5 Dan mempunyai berat jenis 2,05. Apabila dibakar memberikan nyala warna biru da menghasilkan gas SO2 yang berbau tidak enak. Titik leleh pada suhu 234o-248oF dan mempunyai daya hantar listrik yang jelek serta tidak larut dalam air.
Dialam, belerang dapat ditemukan baik sebagai unsur dalam bentuk kristal belerang atau dalam bentuk Lumpur dengan kadar S mencapai 40-60%. Dapat juga ditemui belerang dengan bentuk persenyawaan dengan logam lain seperti galena, spalerit, pyrite, dan lain-lain.
Belerang banyak digunakan di industri pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, accu, industri kimia, bahan peledak, pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja.
Potensi dan penyebaran endapan belerang Indonesia saat ini baru diketahui di enam propinsi, dengan total cadangan sekitar 5,4 juta. Endapan belerang di Indonesia dapat ditemukan dibeberapa propinsi antara lain : Sumatera utara, lampung, jawa barat, jawa tengah, jawa timur, sulawesi utara, maluku.
Untuk tipe sublimasi, karena proses terjadinya didasarkan kepada aktivitas gunung berapi, maka selama gunung berapi aktif, belerang tipe ini dapat diproduksi. Dengan demikian sumber daya belerang sublimasi dapat dianggap tidak terbatas.

A.3 Potensi Dan Cadangan
Potensi dan penyebaran endapan belerang indonesia saat ini baru di ketahui di enam provinsi,dengan total cadangan sekitar 5,4 juta ton.
no
lokasi
cadangan (ton)
type endapan
terukur
terindikasi
tereka
hipotetik
1
sumatra utara
G.sorik merapi taput
-
-
220.000
-
tarutung
104.487
-
-
-
s : 20 - 93 %
kab.karo
174.884
-
-
-
s : 50 -70 %
sumut
17.197
-
-
-
s : 99,5 %
kec.panyambuangan
59.788
-
-
-
s : 12,4 - 99,7 %
2
bengkulu
kawah kabu,G berti
-
-
33,41
-
s : !
3
jawa barat
G.pandayan
-
-
-
1,6
sublimasi S :90 -95%
Cisurupan
130.794
-
-
-
s : 98,8 %
G.Kraha
-
-
-
20.000
s : 25,80%
G.galunggung
-
-
-
9.675
lumpur,S : 10,12 %
G.Talaga bodas
848.771
-
-
-
lumpur,S : 99 %
G.putri
-
-
-
121.000
lumpur,S: !
4
jawa timur
DU 255/jatim pt candi ngirimbi,kab banyuwangi
-
-
-
-
S : 90 %
5
jawa tengah
G.Dieng
52.763
sublimasi,S : 32%
G.Ijen
36.000
sublimasi,S : 20 -80%
6
maluku
Du 304,maluku tenggara
18,051
246.000
-
-
S : 95,05 %


Potensi dan penyebaran endapan belerang Indonesia saat ini baru diketahui di enam propinsi, dengan total cadangan sekitar 5,4 juta. Untuk tipe sublimasi, karena proses terjadinya didasarkan kepada aktivitas gunung berapi, maka selama gunung berapi aktif, belerang tipe ini dapat diproduksi. Dengan demikian sumber daya belerang sublimasi dapat dianggap tidak terbatas.









B.     Pertambangan
1.      Eksplorasi
Eksplorasi endapan belerang agak sukar,terutama untuk endapan tipe franch dibandingkan dengan tipe endapan stratigrafi( stratiform).hal ini disebabkanoleh sebarannya di permukaan bumi terpencaar ,indikasi yang sedikit,dan sangat dalam. Endapan tipe   stratigarfi umumnya besar,berbentuk kubah serta dekat dengan permukaan bumi sehingga tidak begitu sulit untuk dilakukan eksplorasi.
Eksplorasi endapan stratigarfi menyerupai eksplorasi minyak dan gas bumi,karena adanya hubungan genetik antara minyak.

Metode eksplorasi yang di gunakan adalah pemetaaan geologi,foto geologi            ( struktur dan warna geokimia),thermal IR (Panas Dan Reaksi),geokimia (masuk dalam epektrometer gas-gas udara),tahanan jenis,alat-alat pemboran dan longging lubang bor.
Eksplorasi tipe endapan belerang vulkanis dilakukan melalaui penyelidikan geologi daerah belerang (gunung berapi),pemboran,dan sumur sumur eksplorasi,analisis kimia contoh untuk menentukan kadar belerang dan dilakukan microkopis bijih.
2.       Penambangan
a.       Tambang terbuka
Penambangan endapan belerang dapat dikerjakan dengan cara tambang terbuka. Penggalian belerangnya dapat dilakukan dengan alat-alat sederhana atau dapat pula dengan tambang semprot. Apabila jumlah endapan belerang sedikit maka penambangannya dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan peralatan antara lain: cangkul, linggis, ganco dan keranjang dan dilaksanakan dengan tenaga manusia.
Untuk endapan belerang yang ditutupi oleh lapisan penutup yang cukup tebal, cara penambangannya dapat dilakukan dengan cara Frash Process, yaitu dengan pemboran kemudian dimasukan air panas (suhu 335º F) kedalam endapan belerang. Melalui pipa-pipa kondensasi dipompakan keluar dan ditampung dan diendapkan. Tahap berikutnya
disublimasi untuk mendapatkan belerang yang bersih.
b.      Tambang bawah tanah
Penambangan bawah tanah dilakukan terhadap endapan yang terletak di bawah permukaan bumi.penambangan di kerjakan dengan membuat lubang – lubang bukaan ke arah endapan seperti shaft,tunnelling,drift,adit,dan lain-lain.
Penambangan dapat menggunakan metode room and pilar,cut and fill,gophering dan lain-lain.
c.       Metode frasch – process
Metode frasch – process adalah penambangan dengan menginjeksiakan air panas (±160ºC).air panas berfungsi berfungsi untuk melarutkan belerang dari endapan kubah garam atau sejenisnya pada kedalaman antara 150 – 170 M.
Metode ini dikerjakan dengan membuat lubang bor dilengkapi dengan empat macam pipa bergaris  - tenagh 3 – 20 cm.setiap  pipa mempunyai fungsi sebagai berikut :
-          Pipa pertama ( paling luar) berfungsi sebagai selubung dan prlindung
-          Pipa kedua berfungsi untuk saluran panas
-          Pipa ketiga berfungsi mengalirkan lelehan
-          Pipa keempat atau (paling dalam) berfungsi memasukan udara bertegangan tinggi.

3.      Pengolahan
Cara pengolahan belerang bergantung pada kepada jenis endapanya.belerang jenis lumpur,sebelum dimasukan ke dapur autoclave dilakukan flotasi terlebih dahulu,dengan tujuan untuk meninggikan kadar belerang dan menghilangkan senyawa besi sulfat dan silika dari larutan. Dapat juga dilakukan dengan pelarutan  dan penghabluran (solvent dan crystalization),misalnya pelarut karbon disulfida,dimethil disulfida atau larutan hidrokarbon lainnya.
Belerang kristal penggolahanya dapat langsung dimassukan ke dalam dapur autoclave dengan menambahkan solar,air,dan NaOH,lalu dipanaskan dengan memasukan uap air panas bertekanan 3 atmosfer selama 30 -60 menit. Pemisahan belerang dalam dapur terjadi karena titik lebur belerang lebih rendah dari pada mineral penggotornya. Hasilnya berupa belerang cair yang dialirkan melalui filter kemudian dicetak dalam bentuk balok – balok. Untuk mendapatkan belerang yang berkadar murni tinggi dilakukan sublimasi dan destilasi,proses pemurnian belerang ini sangat penting karena industri membutuhkan kemurnian tinggi,yakni 99,9 % S. Belerang berkadar sekitar 45 – 66 & S. Dipergunakan untuk membasmi tikus,dan lain sebagainya.

C.    Kegunaan dan spesifikasi
a.       Prosedur pengujian
Bagaimana proses untuk mengekstraksi belerang dijelaskan sebagai berikut.
1.        Proses Frasch

Cadangan bawah tanah belerang biasanya terdapat pada kedalaman antara 150-750 m dan tebalnya kira-kira 30 m. Pipa berdiameter 20 cm dimasukkan hingga ke dasar endapan belerang. Pipa lain yang lebih kecil, berdiameter 10 cm dan lebih pendek dimasukkan dalam pipa pertama. Pipa terakhir, bediameter 2,5 cm dimasukkan ke dalam pipa kedua. Pipa terakhir mempunyai panjang setengah dari pipa pertama. Mula-mula air bersuhu 165oC dialirkan ke bawah melalui pipa pertama. Air panas ini akan melelehkan belerang di sekitarnya dan mendorong cairan belerang naik melalui pipa. Air bertekanan tinggi dipompa melalui pipa yang paling kecil, menghasilkan buih bermassa jenis kecil yang akan naik ke permukaan tanah melewati pipa berukuran sedang. Buih ini mengandung belerang, udara, dan air. Di permukaan tanah, campuran ini didinginkan dan menghasilkan kristal belerang berwarna kuning dari cairannya yang berwarna ungu. Kristal belerang dihancurkan dengan dinamit menjadi pecahan yang berukuran lebih kecil sehingga mudah diangkut ke tempat lain.

2.      Proses Claus.
Pada proses Claus, mula-mula gas alam dialirkan dalam etanol amin, HOCH2CH2NH2 dan terjadi reaksi:
HOCH2CH2NH2(l) + H2S(g) HOCH2CH2NH3+ + HS-

Setelah dipisahkan, campuran kemudian dipanaskan sehingga H2S dilepaskan sebagai gas. Gas ini kemudian dicampur dengan gas oksigen untuk membakar sepertiga H2S menjadi gas SO2 dan air. Gas SO2 bereaksi dengan H2S sisa membentuk belerang dan air.
2H2S + 3O2→ 2SO2 + 2H2O4H2S + 2SO2 → 6S + 4H2O

3.             Pemanasan Pirit.
Pirit dipanaskan tanpa udara akan menyebabkan dekomposisi S22- menjadi belerang dan FeS.
FeS2 → FeS + S






b.      Sifat dan kegunaan


sulfur, S, 16
16, 3, p
Kuning lemon
32.065(5)  g/mol
[Ne] 3s2 3p4
Jumlah elektron tiap kulit
2, 8, 6
Ciri-ciri fisik

(alpha) 2.07 g/cm³
(beta) 1.96 g/cm³
(gamma) 1.92 g/cm³
1.819 g/cm³
388.36K
(115.21 °
C, 239.38 °F)
717.8K
(444.6 °
C, 832.3 °F)
1314 K, 20.7 MPa
(mono) 1.727 kJ/mol
(mono) 45 kJ/mol
(25 °C) 22.75 J/(mol·K)
P/Pa
1
10
100
1 k
10 k
100 k
pada T/K
375
408
449
508
591
717

Ciri-ciri atom

Orthorhombic
−1, ±2, 4, 6
(strongly
acidic oxide)
ke-1: 999.6 kJ/mol
ke-2: 2252 kJ/mol
ke-3: 3357 kJ/mol
Jari-jari atom (terhitung)
(20 °C) (amorphous)
2×1015 Ω·m
(300 K) (amorphous)
0.205 W/(m·K)
7.7 GPa
2.0
7704-34-9

Belerang dapat digunakan dalam industri kimia yaitu untuk pembuatan asam sulfat (H2SO4) yang diperlukan untuk pembuatan pupuk, penghalusan minyka bahan-bahan
 kimia berat dan keperluan lain  untuk metalurgi.
Disamping belerang dimanfaatkan dalam industri cat, industri karet, industri tekstil, industri korek api, bahan peledak, industri ban, pabrik kertas, industri gula yang digunakan dalam proses sulfinasi , industri rayon, film celulosa, ebonit, cairan sulfida, bahan pengawet kayu
1)      Belerang bersama KNO3 digunakan dalam pembuatan serbuk mesiu.
2)      Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit.
3)      Salah satu penerapan penting kimia sulfur ialah dalam pengolahan kayu menjadi pulp kayu yang digunakan di dalam kertas dan karton.
4)      Untuk menghilangkan jerawat, panu, kudis, kurap, juga untuk berbagai masalah kulit lainnya seperti ketombe, alergi, dan mengurangi jumlah minyak berlebihan di kulit.
5)      Belerang digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam dan juga berperan sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat.  Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asam sulfat, bahan kimia yang sangat penting.
6)      Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering.  Belerang merupakan insultor yang baik.


D.    Perkembangan dan prospek 
a.       Tempat di temukan
b.      Perkembangan pemasokan dan permintaan
Perkembangan produksi belerang di indonesia dalam kurung 1977 sampai dengan 1989berfluktuasi, namun cenderung meningkat dengan laju perubahan tahunan sebesar 9,4%.
Dibandingkan dengan produksinya, komsumsi belerang di indonesia pada kurun yang sama cukup tinggi dan cenderung menigkat dengan laju pertumbuhan tahunan sebesar 8%. Industri yang mengkomsumsi belerang adalah industri pupuk sebesar 1,8 juta ton, dengan laju pertumbuhan (lp) tahunan sebesar 9,7 selanjutnya industri kimia sebanyak 216.233 ton (11,83%) industri gula sebanyak 140.117 ton (16,07%), dan industri ban, karet, dan koerk api. Sementara itu, nilai komsumsi belerang pun mengalami kenaikan, dari Rp 1,7 milyar tahun 1977 menjadi Rp 69,4 milyar tahun 1987 dengan laju pertumbuhan tahunan sebesar 26,54%.
Tabel penyediaan dan pasokan belerang indonesia, 1977 – 1992
Tahun
Produksi
Jumlah
(ton)
komsumsi
impor
Ekspor
Stock
Jumlah
ton
Nilai
Rp
Jumlah
ton
Nilai
$ AS
1977
1.697
46.302
1.680.384
30.406
2.235
-
Negatif
1978
204
62.062
2.790.271
47.083
3.138
-
Negatif
1979
180
69.384
4.884.295
32.009
3.852
2.5
Negatif
1980
197
72.695
7.181.084
53.233
9.172
0.2
Negatif
1981
498
73.981
7.936.152
99.925
15.789
0.3
Positif
1982
1.114
82.424
1.479.059
76.217
13.667
-
Negatif
1983
2.769
88.320
10.699.705
105.730
15.860
0.1
Positif
1984
5.099
88.476
11.494.916
214.480
32.561
-
Positif
1985
4.336
240.479
38.287.516
185.213
33.056
-
Negatif
1986
4.525
322.024
61.586.983
232.246
37.214
-
Negatif
1987
3.941
333.197
71.075.767
379.115
51.387
-
Positif
1988
3.411
359.239
60.323.771
345.577
47.389
-
Negatif
1989
3.732
347.264
69.411.847
298.637
43.374
-
Negatif
1990
3.918
339.466
73.973.584
260.324
32.299
-
-
1991
4.216
355.627
4.908.305
274.761
35.080
-
-
1992
5.180
362.396
86.277.855
329.458
41.44
-
-



Untuk memprakirakan perkembangan kebutuhan lima tahun mendatang di indonesia kebutuhan akan dihitung berdasarkan laju pertumbuhan GNP (gross national produc) sebesar 5% dengan asumsi keadaan ekonomi dan politik sesuai dengan tahun-tahun sebelumnya hasil perhitungan memperlihatkan bahwa proyeksi komsumsi belerang pada tahun 2000 akan berkisar antara 402.500 – 706.900 ton
      Jumlah belerang impor saat ini lebih besar dibandingkan dengan stok dan produksi tambang. Perbandingan tersebut adalah 81 : 1  beberapa faktor yang dapat mendorong meningkatnya produksi belerang di indonesia untuk dapat berperan dalam pemasokan antara lain :
1.      Menguatnya nilai mata uang asing
2.      Kebutuhan belerang
3.      Perlu penelitian cara menangkap uap belerang yang maksimal

DAFTAR PUSTAKA