MAKALAH BAHAN GALIANINDUSTRI
BELERANG
OLEH :
KELOMPOK X
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
KOLAKA
2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................
A. LATAR BELAKANG.........................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................
C.
TUJUAN........................................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN..................................................................................................
A. GEOLOGI......................................................................................................
B. PERTAMBANGAN.........................................................................................
C. KEGUNAAN DAN SPESIFIKASI........................................................................
D. SIFAT BELERANG...........................................................................................
E.
PERKEMBANGAN DAN PROSPEK...................................................................
BAB III. PENUTUP ........................................................................................................
A. KESIMPULAN................................................................................................
B.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah BAHAN
GALIAN INDUSTRI TENTANG BELERANG” ini dengan baik. Penulis juga sangat
berterima kasih kepada Bpk MUSNAJAM S.T, M.Eng
yang telah membimbing saya dalam menyusun makalah.
Tidak ada manusia yang
sempurna. saya menyadari masih terdapat banyak kesalahan yang tanpa sengaja
dibuat, baik kata maupun tata bahasa di dalam makalah ini. Untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan dari penulisan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Kolaka,
18 januari, 2016
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekologi
biasanya didefinisikan sebagai ilmu tentang interaksi antara organisme - organisme
dan lingkungannya. Berbagai ekosistem dihubungkan satu sama lain oleh
proses-proses biologi, kimia, dan fisika. Masukan dan buangan energi, gas, bahan kimia
anorganik dan organik dapat melewati batasan ekosistem melalui perantara faktor
meteorologi seperti angin dan presipitasi, faktor geologi seperti air mengalir
dan daya tarik dan faktor biologi seperti gerakan hewan. Jadi, keseluruhan bumi
itu sendiri adalah ekosistem, dimana tidak ada bagian yang terisolir dari yang
lain. Ekosistem keseluruhannya biasanya disebut biosfer.
Biosfer
terdiri dari semua organisme hidup dan lingkungan biosfer membentuk “shell”
(kulit), relatif tipis di sekeliling bumi, berjarak hanya beberapa mil di atas
dan di bawah permukaan air laut. Kecuali energi, biosfir sudah bisa mencukupi
dirinya sendiri, semua persyaratan hidup yang lain seperti air, oksigen, dan
hara dipenuhi oleh pemakaian dan daur ulang bahan yang telah ada dalam sistem
tersebut.
Materi yang
menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang berupa unsur-unsur
terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi dasar makhluk hidup dan tak
hidup. Siklus biogeokimia atau siklus organikanorganik adalah siklus unsur atau
senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke
komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme,
tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik.
Semua yang
ada di bumi ini baik mahluk hidup maupun benda mati tersusun oleh materi. Materi
ini tersusun atas unsure-unsur kimia antara lain karbon (C), Oksigen (O),
Nitrogen (N), Hidrogen (H), dan Fosfor (P). Unsur-unsur kimia tersebut atau
yang umum disebut materi dimanfaatkan produsen untuk membentuk bahan organik
dengan bantuan matahari atau energi yang berasal dari reaksi kimia. Bahan
organik yang dihasilkan merupakan sumber energi bagi organisme. Proses makan dan dimakan pada
rantai makanan mengakibatkan aliran materi dari mata rantai yang satu ke mata
rantai yang lain. Walaupun mahluk hidup dalam satu rantai makanan mati, aliran
materi akan tetap berlangsung terus. Karena mahluk yang mati tersebut diurai
oleh dekomposer yang akhirnya akan masuk lagi ke rantai makanan berikutnya.
Demikian interaksi ini terjadi secara terus menerus sehingga membentuk suatu
aliran energi dan daur materi.
Mahluk
hidup, terutama tumbuhan ikut mendapat pengaruh yang cukup signifikan dari
suplai hara dan energi. Di alam, semua elemen-elemen kimiawi dapat masuk dan
keluar dari sistem untuk menjadi mata rantai siklus yang lebih luas dan
bersifat global. Namun demikian ada suatu kecenderungan sejumlah elemen beredar
secara terus menerus dalam ekosistem dan menciptakan suatu siklus internal.
Siklus ini dikenal sebagai siklus biogeokimia karena prosesnya menyangkut perpindahan
komponen bukan jasad (geo), ke komponen jasad (bio) dan kebalikannya. Siklus
biogeokimia pada akhirnya cenderung mempunyai mekanisme umpan-balik yang dapat
mengatur sendiri (self regulating) yang menjaga siklus itu dalam keseimbangan.
Salah satu
siklus biogeokimia yakni siklus sulfur. Kita tahu jika sulfur lebih dikenal
masyarakat dengan belerang yang terkandung di dalam sumber mata air panas. Di
sisi lain, siklus sulfur memiliki peran penting dalam proses aliran energi dan
materi yang terjadi di alam. Selain itu, siklus sulfur juga memiliki banyak
pengaruh terhadap keberlangsungan kehidupan ekosistem serta keseimbangan dari
proses siklus biogekimia itu sendiri.
Berdasarakan
hal tersebut kami mencoba memaparkan proses dari siklus sulfur, peran manusia
dalam siklus sulfur serta dampak siklus sulfur terhadap keberlangsungan
kehidupan makhluk hidup.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan
masalah dari makalah ini yaitu :
1. Apa yang
dimaksud dengan sulfur ?
2. Bagaimana
proses terjadinya siklus sulfur ?
3. Bagaimana
peran manusia dalam siklus sulfur dan hujan asam ?
4. Bagaimana
dampak dari sulfur bagi kehidupan ?
5. Aapa fungsi
sulfur bagi kehidupan ?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1.
Untuk mengetahui pengertian dari sulfur
2.
Untuk mengetahui proses siklus
sulfur
3.
Untuk mengetahui peran manusia dalam
siklus sulfur dan hujan asam
4.
Untuk mengetahui dampak dan manfaat
dari siklus sulfur
5.
Untuk mengetahui fungsi sulfur bagi
kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
GEOLOGI
A.1.
mula jadi
Di
alam belerang ditemulakan,baik sebagai unsur dalam bentuk kristal belerang
(hampir murni) atau lumpur dengan kadar sekitar 40% - 60% maupun sebagai
persenyawaan dengan logam lain (golongan sulfida dan garam sulfo),seperti
galena (Pbs),spalerit ((Zn,Fe)S),pirit (FeS2),dan lain-lain.
Secara
umum,tipe endapan belerang di alam terdiri atas endapan primer dan endapan
sekunder. Endapan primer terdiri atas endapan sublimasi,sedimentasi,aliran
belerang,dan endapan penggantian (replancement).
Sedangkan endapan sekunder terdiri atas endapan penggayaan supergen (hasil
oksidasi,reduksi kimia dan bakteri) dan batuan penutup kubah garam (cap rock
over salt domes).
Proses
sublimasi,sedimentasi dan aliran belerang menghasilkan endapan
permukaan;sedangkan endapan penggantian menghasilkan endapan di bawah permukaan
bumi yang memerlukan pengeboran untuk eksplorasi.
a.
Endapan primer
·
Endapan
sublimasi
Proses sublimasi
belerang ini berasal dari gas vulkanik yang di sebut solfatara.endapan ini
berdasarkan suhu solfatara dibagi menjadi 2 yaitu :
-
Solfatara dengan
suhu 90 – 110oC
Belerang akan melekat
pada permukkan batuan di sekitar mulut solfatara atau akan mengisi celah-celah
batuan dan menjadi semen.
-
Solfatara dengan
suhu 200 – 300oC
Aktifitas solfatara
besar dan gas-gas vulkanik mengalir melalui saluran –saluran,kemudian
mendingin,meleleh dan terapung dalam cekungan cekungan.
·
Endapan
sedimentasi
Sedimentasi belerang
terjadi di daerah yang berair.belerang yang
menyumbling akan tengelam dan terapung atau tertimbun sebagai suatu
endapan di dasar kawah. Berdasarkan suhu dasar kawah,belerang jenis ini dapat
dibagi dua jenis yaitu :
-
Bila suhu dasar
kawah lebih renda 1 dari titik cair belerang,maka belerang akan mengendap ke
dasar kawah bersamaan dengan lumpur atau debu.
-
Bila suhu dasar
kawah lebih tinggi atau sama dengan titik cair belerang,maka belerang akan
terkumpul di dasar kawah sebagai cairan.
·
Aliran belerang
Endapan belerang ini
bersitrat asam tinggi atau sama dengan titik cair belerang,maka belerang akan
terkumpul di dasar kawah sebagai cairan.
·
Endapan
penggantian (replacement)
Proses endapan belerang
penggatian terjadi karena tersarangnya batuan induk oleh larutan
hidrotermal,misalnya pirit atau markasit (FeS2).syarat syarat
pengendapan belerang metasomatis adalah :
-
Adanya batuan
induk yang serasi,misalnya batuan piroklastik,tufa dan aliran lava atau breksi
vulkanik.
-
Adanya struktur
patahan,rekahan,kekar,dan lipatan atau batuan sarang sebagai saluran.
-
Adanya kegiatan
vulkanisme atau instruksi sebagai sumber hidrotermal.
b.
Endapan sekunder
·
Endapan
pengayaan supergen
Alterasi oksidasi dan
reduksi kimiawi
Mineral sulfida umumnya
sangat peka dan mudah berubah komposisi (toralterasi dan teroksidasi)menjadi
sulfat yang sebagian besar larut dalam air.karena itu singkapan vein sulfida
biasanya bebas dari mineral sukfidis.misalnya gososn (limonit dan
kuarsa)sebagai penutup vein sulfida atau bog iron.syarat pengendapan sulfida
supergen adalah :
-
Daerah tropis
banyak hujan
-
Batuan
sarang,untuk sirkulasi air dan udara
-
Adanya urat-urat
sulfida,vein yang diperkaya.
·
Reduksi bakteri
Air yang merembes atau
mengalir melalui batuan akan menjadikan reaksi kimia dan menghasilkan
garam-garam sulfat.dalam kondisi tertentu (miskin oksigen),garam sulfat
biasanya mengandung bakteri-bakteri yang dapat mereduksi garam sulfat menjadi
hidrogen sulfida dengan reaksi.
·
Batuan penutup
kubah garam (cap rock oversalt domes)
Endapan belerang batuan
penutup terdapat di atas kubah – kubah garam,dan biasanya berasosiasi dengan
gamping ,gips,atau anhidrit.jenis ini terjadi akibat proses reduksi bakteria
dan bahan – bahan gips dan anhidritb dan membentuk sulfida kalsium yang
kemudian menjadi kalsium karbonat dan hidrogen sulfida.akhirnya,hidrogen
sulfida itu dioksidasi menjadi belerang dan air.
A.2 Mineralogi
·
Sifat fisik
belerang adalah :
a.
Kristal belerang
berwarna kuning,kuning kegelapan,dan kehitam-hitaman,karena pengaruh unsur
pengotornya.
b.
Berat jenis : 2,05 – 2,09.
c.
Kekerasan : 1,5
– 2,5
d.
Ketahanan :
mudah hancur(britlle)
e.
Pecahan : bentuk
concoidal dan tidak rata
f.
Kilap : damar
g.
Rasa : batu
ambar
h.
Gores berwarnah
putih
· Sifat belerang lainnya adalah :
a.
Tidak larut dalam
air,atau H2SO4.
b.
Tidak lebur 129OC
dan titik didhnya 446oC
c.
Mudah larut
dalam minyak bumi,minyak tanah dan anilin.
d.
Penghantar panas
dan listrik yang buruk
Pada umumnya, endapan belerang mempunyai
hubungan erat dengan kegiatan gunung
berapi. Beberapa pendapat mengenai genesa belerang :
a.
Belerang
berasal dari H2S yang merupakan hasil reduksi CaSO4 oleh
karbon dan methan. Terbentuknya H2S dapat melalui dua cara, yaitu
oksidasi oleh air tanah dan reaksi antara H2S dengan CaSO4.
b.
Belerang
dibentuk oleh bakteri de sulpho vibrio de sulfuricans. Prosesnya, sulfat
oleh bakteri diubah menjadi sulfite. Selanjutnya sulfit diubah menjadi
belerang.
c.
Belerang
terdapat pada gypsum yang diendapkan langsung dari poly sulfite.
d.
Cebakan
belerang ditemukan sebagai hasil sublimasi solfatara atau fumarola yang
merupakan hasil dari aktivitas gunung berapi.
Kristal
belerang berdasarkan pengamatan dengan mata menunjukan kenampakan berwarna
kuning dengan kekerasan berkisar antara 1,5-2,5 Dan mempunyai berat jenis 2,05.
Apabila dibakar memberikan nyala warna biru da menghasilkan gas SO2 yang
berbau tidak enak. Titik leleh pada suhu 234o-248oF dan
mempunyai daya hantar listrik yang jelek serta tidak larut dalam air.
Dialam,
belerang dapat ditemukan baik sebagai unsur dalam bentuk kristal belerang atau
dalam bentuk Lumpur dengan kadar S mencapai 40-60%. Dapat juga ditemui belerang
dengan bentuk persenyawaan dengan logam lain seperti galena, spalerit, pyrite,
dan lain-lain.
Belerang
banyak digunakan di industri pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis,
pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, accu,
industri kimia, bahan peledak, pertenunan, film dan fotografi, industri logam
dan besi baja.
Potensi dan
penyebaran endapan belerang Indonesia saat ini baru diketahui di enam propinsi,
dengan total cadangan sekitar 5,4 juta. Endapan belerang di Indonesia dapat
ditemukan dibeberapa propinsi antara lain : Sumatera utara, lampung, jawa
barat, jawa tengah, jawa timur, sulawesi utara, maluku.
Untuk tipe
sublimasi, karena proses terjadinya didasarkan kepada aktivitas gunung berapi,
maka selama gunung berapi aktif, belerang tipe ini dapat diproduksi. Dengan
demikian sumber daya belerang sublimasi dapat dianggap tidak terbatas.
A.3 Potensi
Dan Cadangan
Potensi dan
penyebaran endapan belerang indonesia saat ini baru di ketahui di enam
provinsi,dengan total cadangan sekitar 5,4 juta ton.
no
|
lokasi
|
cadangan (ton)
|
type endapan
|
|||
terukur
|
terindikasi
|
tereka
|
hipotetik
|
|||
1
|
sumatra utara
|
|||||
G.sorik merapi taput
|
-
|
-
|
220.000
|
-
|
||
tarutung
|
104.487
|
-
|
-
|
-
|
s : 20 - 93 %
|
|
kab.karo
|
174.884
|
-
|
-
|
-
|
s : 50 -70 %
|
|
sumut
|
17.197
|
-
|
-
|
-
|
s : 99,5 %
|
|
kec.panyambuangan
|
59.788
|
-
|
-
|
-
|
s : 12,4 - 99,7 %
|
|
2
|
bengkulu
|
|||||
kawah kabu,G berti
|
-
|
-
|
33,41
|
-
|
s : !
|
|
3
|
jawa barat
|
|||||
G.pandayan
|
-
|
-
|
-
|
1,6
|
sublimasi S :90 -95%
|
|
Cisurupan
|
130.794
|
-
|
-
|
-
|
s : 98,8 %
|
|
G.Kraha
|
-
|
-
|
-
|
20.000
|
s : 25,80%
|
|
G.galunggung
|
-
|
-
|
-
|
9.675
|
lumpur,S : 10,12 %
|
|
G.Talaga bodas
|
848.771
|
-
|
-
|
-
|
lumpur,S : 99 %
|
|
G.putri
|
-
|
-
|
-
|
121.000
|
lumpur,S: !
|
|
4
|
jawa timur
|
|||||
DU 255/jatim pt candi
ngirimbi,kab banyuwangi
|
-
|
-
|
-
|
-
|
S : 90 %
|
|
5
|
jawa tengah
|
|||||
G.Dieng
|
52.763
|
sublimasi,S : 32%
|
||||
G.Ijen
|
36.000
|
sublimasi,S : 20 -80%
|
||||
6
|
maluku
|
|||||
Du 304,maluku tenggara
|
18,051
|
246.000
|
-
|
-
|
S : 95,05 %
|
Potensi dan penyebaran
endapan belerang Indonesia saat ini baru diketahui di enam propinsi, dengan
total cadangan sekitar 5,4 juta. Untuk tipe sublimasi, karena proses terjadinya
didasarkan kepada aktivitas gunung berapi, maka selama gunung berapi aktif,
belerang tipe ini dapat diproduksi. Dengan demikian sumber daya belerang
sublimasi dapat dianggap tidak terbatas.
B. Pertambangan
1.
Eksplorasi
Eksplorasi endapan belerang agak
sukar,terutama untuk endapan tipe franch dibandingkan dengan tipe endapan
stratigrafi( stratiform).hal ini disebabkanoleh sebarannya di permukaan bumi
terpencaar ,indikasi yang sedikit,dan sangat dalam. Endapan tipe stratigarfi umumnya besar,berbentuk kubah
serta dekat dengan permukaan bumi sehingga tidak begitu sulit untuk dilakukan
eksplorasi.
Eksplorasi endapan stratigarfi menyerupai eksplorasi
minyak dan gas bumi,karena adanya hubungan genetik antara minyak.
Metode
eksplorasi yang di gunakan adalah pemetaaan geologi,foto geologi ( struktur dan warna
geokimia),thermal IR (Panas Dan Reaksi),geokimia (masuk dalam epektrometer
gas-gas udara),tahanan jenis,alat-alat pemboran dan longging lubang bor.
Eksplorasi tipe endapan belerang vulkanis dilakukan
melalaui penyelidikan geologi daerah belerang (gunung berapi),pemboran,dan
sumur sumur eksplorasi,analisis kimia contoh untuk menentukan kadar belerang
dan dilakukan microkopis bijih.
2.
Penambangan
a.
Tambang terbuka
Penambangan endapan belerang dapat
dikerjakan dengan cara tambang terbuka. Penggalian belerangnya dapat dilakukan
dengan alat-alat sederhana atau dapat pula dengan tambang semprot. Apabila
jumlah endapan belerang sedikit maka penambangannya dapat dilakukan secara
manual dengan menggunakan peralatan antara lain: cangkul, linggis, ganco dan
keranjang dan dilaksanakan dengan tenaga manusia.
Untuk endapan belerang yang ditutupi oleh lapisan penutup yang cukup tebal, cara penambangannya dapat dilakukan dengan cara Frash Process, yaitu dengan pemboran kemudian dimasukan air panas (suhu 335º F) kedalam endapan belerang. Melalui pipa-pipa kondensasi dipompakan keluar dan ditampung dan diendapkan. Tahap berikutnya
Untuk endapan belerang yang ditutupi oleh lapisan penutup yang cukup tebal, cara penambangannya dapat dilakukan dengan cara Frash Process, yaitu dengan pemboran kemudian dimasukan air panas (suhu 335º F) kedalam endapan belerang. Melalui pipa-pipa kondensasi dipompakan keluar dan ditampung dan diendapkan. Tahap berikutnya
disublimasi
untuk mendapatkan belerang yang bersih.
b.
Tambang bawah tanah
Penambangan bawah tanah dilakukan terhadap endapan
yang terletak di bawah permukaan bumi.penambangan di kerjakan dengan membuat
lubang – lubang bukaan ke arah endapan seperti shaft,tunnelling,drift,adit,dan lain-lain.
Penambangan dapat menggunakan metode room and
pilar,cut and fill,gophering dan lain-lain.
c.
Metode frasch – process
Metode frasch – process adalah penambangan dengan
menginjeksiakan air panas (±160ºC).air panas berfungsi berfungsi untuk
melarutkan belerang dari endapan kubah garam atau sejenisnya pada kedalaman
antara 150 – 170 M.
Metode ini dikerjakan dengan membuat lubang bor
dilengkapi dengan empat macam pipa bergaris
- tenagh 3 – 20 cm.setiap pipa
mempunyai fungsi sebagai berikut :
-
Pipa pertama ( paling luar) berfungsi sebagai selubung
dan prlindung
-
Pipa kedua berfungsi untuk saluran panas
-
Pipa ketiga berfungsi mengalirkan lelehan
-
Pipa keempat atau (paling dalam) berfungsi memasukan
udara bertegangan tinggi.
3.
Pengolahan
Cara pengolahan belerang bergantung
pada kepada jenis endapanya.belerang jenis lumpur,sebelum dimasukan ke dapur
autoclave dilakukan flotasi terlebih dahulu,dengan tujuan untuk meninggikan
kadar belerang dan menghilangkan senyawa besi sulfat dan silika dari larutan.
Dapat juga dilakukan dengan pelarutan
dan penghabluran (solvent dan crystalization),misalnya pelarut karbon
disulfida,dimethil disulfida atau larutan hidrokarbon lainnya.
Belerang kristal penggolahanya dapat
langsung dimassukan ke dalam dapur autoclave dengan menambahkan solar,air,dan
NaOH,lalu dipanaskan dengan memasukan uap air panas bertekanan 3 atmosfer
selama 30 -60 menit. Pemisahan belerang dalam dapur terjadi karena titik lebur
belerang lebih rendah dari pada mineral penggotornya. Hasilnya berupa belerang
cair yang dialirkan melalui filter kemudian dicetak dalam bentuk balok – balok.
Untuk mendapatkan belerang yang berkadar murni tinggi dilakukan sublimasi dan
destilasi,proses pemurnian belerang ini sangat penting karena industri
membutuhkan kemurnian tinggi,yakni 99,9 % S. Belerang berkadar sekitar 45 – 66
& S. Dipergunakan untuk membasmi tikus,dan lain sebagainya.
C. Kegunaan dan
spesifikasi
a.
Prosedur pengujian
Bagaimana proses untuk mengekstraksi
belerang dijelaskan sebagai berikut.
1.
Proses Frasch
Cadangan bawah tanah belerang biasanya terdapat pada
kedalaman antara 150-750 m dan tebalnya kira-kira 30 m. Pipa berdiameter 20 cm
dimasukkan hingga ke dasar endapan belerang. Pipa lain yang lebih kecil,
berdiameter 10 cm dan lebih pendek dimasukkan dalam pipa pertama. Pipa
terakhir, bediameter 2,5 cm dimasukkan ke dalam pipa kedua. Pipa terakhir
mempunyai panjang setengah dari pipa pertama. Mula-mula air bersuhu 165oC
dialirkan ke bawah melalui pipa pertama. Air panas ini akan melelehkan belerang
di sekitarnya dan mendorong cairan belerang naik melalui pipa. Air bertekanan
tinggi dipompa melalui pipa yang paling kecil, menghasilkan buih bermassa jenis
kecil yang akan naik ke permukaan tanah melewati pipa berukuran sedang. Buih
ini mengandung belerang, udara, dan air. Di permukaan tanah, campuran ini
didinginkan dan menghasilkan kristal belerang berwarna kuning dari cairannya
yang berwarna ungu. Kristal belerang dihancurkan dengan dinamit menjadi pecahan
yang berukuran lebih kecil sehingga mudah diangkut ke tempat lain.
2. Proses Claus.
Pada proses Claus, mula-mula gas alam dialirkan dalam
etanol amin, HOCH2CH2NH2 dan terjadi reaksi:
HOCH2CH2NH2(l) + H2S(g)
⇆ HOCH2CH2NH3+
+ HS-
Setelah dipisahkan, campuran kemudian dipanaskan
sehingga H2S dilepaskan sebagai gas. Gas ini kemudian dicampur
dengan gas oksigen untuk membakar sepertiga H2S menjadi gas SO2
dan air. Gas SO2 bereaksi dengan H2S sisa membentuk
belerang dan air.
2H2S
+ 3O2→ 2SO2 + 2H2O4H2S + 2SO2
→ 6S + 4H2O
3.
Pemanasan Pirit.
Pirit dipanaskan tanpa udara akan menyebabkan
dekomposisi S22- menjadi belerang dan FeS.
FeS2 → FeS + S
b.
Sifat dan kegunaan
sulfur, S, 16
|
||||||||||||||||||||||
Kuning
lemon
|
||||||||||||||||||||||
2, 8, 6
|
||||||||||||||||||||||
Ciri-ciri fisik
|
||||||||||||||||||||||
(alpha) 2.07 g/cm³
|
||||||||||||||||||||||
(beta) 1.96 g/cm³
|
||||||||||||||||||||||
(gamma) 1.92 g/cm³
|
||||||||||||||||||||||
1.819 g/cm³
|
||||||||||||||||||||||
(mono) 1.727 kJ/mol
|
||||||||||||||||||||||
(mono) 45 kJ/mol
|
||||||||||||||||||||||
(25 °C) 22.75 J/(mol·K)
|
||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||
Ciri-ciri atom
|
||||||||||||||||||||||
Orthorhombic
|
||||||||||||||||||||||
ke-2: 2252 kJ/mol
|
||||||||||||||||||||||
ke-3: 3357 kJ/mol
|
||||||||||||||||||||||
Jari-jari atom
(terhitung)
|
||||||||||||||||||||||
(20 °C) (amorphous)
2×1015 Ω·m |
||||||||||||||||||||||
(300 K) (amorphous)
0.205 W/(m·K) |
||||||||||||||||||||||
7.7 GPa
|
||||||||||||||||||||||
2.0
|
||||||||||||||||||||||
7704-34-9
|
Belerang dapat digunakan dalam industri kimia yaitu
untuk pembuatan asam sulfat (H2SO4) yang diperlukan untuk pembuatan pupuk,
penghalusan minyka bahan-bahan
kimia berat dan keperluan lain untuk
metalurgi.
Disamping belerang dimanfaatkan dalam industri cat,
industri karet, industri tekstil, industri korek api, bahan peledak, industri
ban, pabrik kertas, industri gula yang digunakan dalam proses sulfinasi ,
industri rayon, film celulosa, ebonit, cairan sulfida, bahan pengawet kayu
1) Belerang bersama
KNO3 digunakan dalam pembuatan serbuk mesiu.
2) Belerang sangat
penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh dan mineral
tulang, dalam kadar yang sedikit.
3)
Salah satu penerapan penting kimia sulfur ialah dalam pengolahan kayu menjadi
pulp kayu yang digunakan di dalam kertas dan karton.
4)
Untuk menghilangkan jerawat, panu, kudis, kurap, juga untuk berbagai masalah
kulit lainnya seperti ketombe, alergi, dan mengurangi jumlah minyak berlebihan
di kulit.
5) Belerang digunakan
dalam proses vulkanisasi karet alam dan juga berperan sebagai fungisida.
Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat. Berton-ton
belerang digunakan untuk menghasilkan asam sulfat, bahan kimia yang sangat
penting.
6) Belerang juga
digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan
alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang merupakan
insultor yang baik.
D. Perkembangan
dan prospek
a.
Tempat di temukan
b. Perkembangan
pemasokan dan permintaan
Perkembangan produksi belerang di indonesia dalam
kurung 1977 sampai dengan 1989berfluktuasi, namun cenderung meningkat dengan
laju perubahan tahunan sebesar 9,4%.
Dibandingkan dengan produksinya, komsumsi belerang di
indonesia pada kurun yang sama cukup tinggi dan cenderung menigkat dengan laju
pertumbuhan tahunan sebesar 8%. Industri yang mengkomsumsi belerang adalah
industri pupuk sebesar 1,8 juta ton, dengan laju pertumbuhan (lp) tahunan
sebesar 9,7 selanjutnya industri kimia sebanyak 216.233 ton (11,83%) industri
gula sebanyak 140.117 ton (16,07%), dan industri ban, karet, dan koerk api.
Sementara itu, nilai komsumsi belerang pun mengalami kenaikan, dari Rp 1,7
milyar tahun 1977 menjadi Rp 69,4 milyar tahun 1987 dengan laju pertumbuhan
tahunan sebesar 26,54%.
Tabel penyediaan dan pasokan belerang indonesia, 1977
– 1992
Tahun
|
Produksi
Jumlah
(ton)
|
komsumsi
|
impor
|
Ekspor
|
Stock
|
||
Jumlah
ton
|
Nilai
Rp
|
Jumlah
ton
|
Nilai
$ AS
|
||||
1977
|
1.697
|
46.302
|
1.680.384
|
30.406
|
2.235
|
-
|
Negatif
|
1978
|
204
|
62.062
|
2.790.271
|
47.083
|
3.138
|
-
|
Negatif
|
1979
|
180
|
69.384
|
4.884.295
|
32.009
|
3.852
|
2.5
|
Negatif
|
1980
|
197
|
72.695
|
7.181.084
|
53.233
|
9.172
|
0.2
|
Negatif
|
1981
|
498
|
73.981
|
7.936.152
|
99.925
|
15.789
|
0.3
|
Positif
|
1982
|
1.114
|
82.424
|
1.479.059
|
76.217
|
13.667
|
-
|
Negatif
|
1983
|
2.769
|
88.320
|
10.699.705
|
105.730
|
15.860
|
0.1
|
Positif
|
1984
|
5.099
|
88.476
|
11.494.916
|
214.480
|
32.561
|
-
|
Positif
|
1985
|
4.336
|
240.479
|
38.287.516
|
185.213
|
33.056
|
-
|
Negatif
|
1986
|
4.525
|
322.024
|
61.586.983
|
232.246
|
37.214
|
-
|
Negatif
|
1987
|
3.941
|
333.197
|
71.075.767
|
379.115
|
51.387
|
-
|
Positif
|
1988
|
3.411
|
359.239
|
60.323.771
|
345.577
|
47.389
|
-
|
Negatif
|
1989
|
3.732
|
347.264
|
69.411.847
|
298.637
|
43.374
|
-
|
Negatif
|
1990
|
3.918
|
339.466
|
73.973.584
|
260.324
|
32.299
|
-
|
-
|
1991
|
4.216
|
355.627
|
4.908.305
|
274.761
|
35.080
|
-
|
-
|
1992
|
5.180
|
362.396
|
86.277.855
|
329.458
|
41.44
|
-
|
-
|
Untuk memprakirakan perkembangan kebutuhan lima tahun mendatang
di indonesia kebutuhan akan dihitung berdasarkan laju pertumbuhan GNP (gross
national produc) sebesar 5% dengan asumsi keadaan ekonomi dan politik sesuai
dengan tahun-tahun sebelumnya hasil perhitungan memperlihatkan bahwa proyeksi
komsumsi belerang pada tahun 2000 akan berkisar antara 402.500 – 706.900 ton
Jumlah belerang impor
saat ini lebih besar dibandingkan dengan stok dan produksi tambang.
Perbandingan tersebut adalah 81 : 1
beberapa faktor yang dapat mendorong meningkatnya produksi belerang di
indonesia untuk dapat berperan dalam pemasokan antara lain :
1. Menguatnya nilai mata uang
asing
2. Kebutuhan belerang
3. Perlu penelitian cara
menangkap uap belerang yang maksimal
DAFTAR PUSTAKA